Selasa, 11 Oktober 2011

The saddest day on my happiest day

Nggak pernah aku rasakan kesedihan yang lebih sedih dari hari itu. entah kenapa hari rabu menyimpan banyak kenangan di hidupku. mama has gone. my strongest person that I've ever known. I don't know what to say to describe how much I love her, adore her, miss her, and I don't know what to say to describe the sadness that I feel when I knew that I can't live my life without her anymore

that's really a weird day...

Aku menangis sampai kepalaku sakit.aku nggak ingat berapa kali aku nangis.mama udah lama sakit. mama udah berkali-kali mengingatkan aku tentang kematiannya yang sudah dekat. saat itu aku cuma bisa marah.nggak mau mendengar kata-kata itu.mama bilang kalau dirinya sudah tiada aku nggak boleh menangis lama-lama. itu kata-kata yang kuingat dari wajah cantik itu. cantik bahkan disaat terakhirnya. aku ingat wajah cantik itu pernah mengatakan begitu banyak hal kepadaku. termasuk pujiannya yang terdengar manis "the success writer in the future" is that me?

aku nggak sanggup ma...melihat mama udah diam tanpa bisa bernafas lagi. tapi aku harus melihatnya. aku yakin mama adalah orang terkuat yang pernah aku tau. aku nggak akan sanggup jika tertimpa hal seperti mama. aku tau Allah mencintai mama. maka dari itu Dia mengambil nyawamu...

aku nggak boleh nangis lama-lama

tapi hari itu tangisku seakan nggak bisa berhenti. pikiranku sudah kosong bahkan aku sempat berpikir akan menyia-nyiakan impian yang sudah kupendam bertahun-tahun. melihat westlife didepan mataku. aku membatin hari itu kenapa harus sekarang mama tinggalin aku?disaat seharusnya itu adalah hari paling bahagia dalam hidupku. aku bertanya tanpa ada jawaban. Allah...apa rencanamu?sebenarnya apa ini hasil doaku ditengah malam itu?

keluargaku bilang "tetaplah pergi"

dan dari kata-kata sahabat-sahabatku ada hal yang berbeda jika dilihat dari sudut pandang lain.
"bukan hari kepergian mama yang tidak tepat. tapi, hari kedatangan idola pujaanku yang benar-benar tepat"

indah bukan?

teringat lagi kata-kata mama "jangan menangis lama-lama"

Allah, aku bisa membaca petaMu...

jadi siang itu aku berdiri didepan makam mama. dengan airmata yang nggak bisa ditahan lagi. ma, aku boleh pergi kan? ma, aku boleh melihat impianku kan?

mama, kalau nggak ada mama, aku nggak akan bisa begini...mama, mama adalah pahlawan paling berjasa dalam hidupku.mama, aku nggak akan berhenti mendoakanmu.mama, aku mencintaimu sepenuh hati. jadi aku nggak mau menangis lagi. aku nggak mau menghalangi langkahmu ke pintu surga hanya karena tangisku.mama, aku pergi dulu...

mama, aku nggak menangis lagi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar